Amerika Serikat akan mempertimbangkan pemberian suaka kepada mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf jika ia memintanya, kata jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Robert Wood, di Washington, Selasa(19/8).
"Kami belum diminta untuk memberi dia suaka atau tempat tinggal," kata Wood mengenai masa depan Musharraf.
"Jika ia memilih untuk menetap di suatu tempat, maksud saya kalau ia memintanya, kami tentu saja akan memperhatikannya," kata Wood kepada wartawan, seperti dilaporkan Xinhua.
Musharraf, yang memangku jabatan pada 1999 dalam satu kudeta militer, meletakkan jabatan Senin (18/8), saat menghadapi ancaman pemakzulan. Dalam pidato pengunduran dirinya, Musharraf mengatakan "Sebagian anasir lebih memilih kepentingan pribadi ketimbang kepentingan nasional. Mereka melontarkan tuduhan tanpa dasar terhadap saya. Mereka menipu rakyat."
Partai koalisi yang berkuasa di Pakistan pada 7 Augstus mengumumkan mereka akan melancarkan pemakzulan terhadap presiden. Spekulasi mengenai pengunduran diri Musharraf telah meningkat sejak itu.
Musharraf, yang meletakkan jabatan Senin, berikrar akan membela diri dalam menghadapi pemakzulan. Namun ia menambahkan bahwa "bagi saya, selalu Pakistan lebih dulu".
Mantan pemimpin Pakistan tersebut dilaporkan mungkin akan meninggakan negerinya karena alasan keamanan.